Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) Mohamad Nasir memaparkan bahwa saat ini kuota beasiswa pelajar Indonesia ke Arab Saudi hanya terisi sepersepuluhnya.
“Kita mendapatkan kuota beasiswa ke sana sebanyak 200 sampai 250 non religon hanya di bidang saint dan engineering. Sampai sekarang hanya terpenuhi 25 atau 30, belum begitu banyak yang memanfaatkan,” jelas Nasir di kantornya sebelum menuju Istana Bogor, Rabu (1/3/2017).
Nasir menyampaikan adapun kendala penyebabkan sedikitnya pelajar yang memanfaatkan beasiswa tersebut lantaran mengangap pendidikan di sana masih tertinggal.
“Kendalanya mungkin mereka mengangap Arab masih ketinggalan, tapi ternyata setelah mereka datang ke Arab sendiri, mereka jauh lebih tinggi dari pada kita, fasilitasnya, risetnya, semua berkembang dengan baik,” ungkapnya.
Perkembangan pendidikan di sana tidak lepas dari kerjasama yang dilakukan dengan Amerka maupun negara-negara Eropa dalam mengembangan riset dan teknologi.
“Ini saya ingin belajar dari mereka untuk mengembangkan pendidikan tinggi di Indonesia seperti itu. Di dalam MOUnya yaitu kerjasama di bidang pengembangan pendidikan tinggi dan kerjasama dibidang riset. Ini yang kamu tonjolkan. MOU dimulai dari hari ini sampai 3 tahun kedepan, baru di renew,” paparnya.
(Sumber: Alija Berlian Fani, WARTA KOTA)